Contoh Majas Pertentangan dan Penjelasan Lengkap - Hai apa kabarnya? Sudah lama sekali saya tidak update artikel di blog ini. Yah itulah, banyak tuntutan hidup. Lah kok malah curhat, hehe.. Oke, sudah cukup basa-basinya. Dalam artikel sebelumnya saya telah menjelaskan secara detail tentang pengertian dan contoh majas pertautan. Ada berapa macam majas yang termasuk dalam majas pertautan?? Lupa?? Silakan dibaca kembali disini ya.
Berbicara tentang majas pertentangan, ada banyak sekali macamnya, seperti; Hiperbola, litotes, ironi dan teman-temannya hehe. Insya Allah akan saya jelaskan secara sederhana dan selengkapnya. Namun kita harus memahami pengertian majas pertentangan terlebih dulu. Karena itu adalah majas induknya. Jadi kita akan lebih mudah dalam memahami jenis-jenis majas yang termasuk dari majas pertentangan itu sendiri.
 |
| Google Image |
Apa itu majas pertentangan? Kata kiasan yang bertentangan (berlawanan) dengan apa yang dimaksud sebenarnya (fakta) dengan tujuan untuk memperhebat atau merendah sehingga mempengaruhi atau menarik pembaca. Masih bingung? Ada banyak sekali macam dari majas ini. Nah, untuk mempermudah dalam memahaminya, yuk langsung kita simak beberapa jenis majas yang termasuk majas pertentangan berikut ini.
1. Majas Hiperbola
Hiperbola adalah majas yang melebih-lebihkan sesuatu dengan tujuan untuk memperhebat, dalam bahasa saat ini bisa dibilang 'lebay'. hehe.
Contoh majas hiperbola:
1. Arda merasa pusing tujuh keliling setelah terbentur tembok.
2. Senyum manis Riana telah mengalihkan duniaku.
3. Falcao berlatih membanting tulang demi mendapatkan tempat di tim utama MU.
4. Suara merdunya melelehkan seluruh isi hatiku.
5. Ridha menangis meraung-raung meratapi kepergian kekasihnya.
2. Majas litotes
Majas ini memiliki gaya bahasa yang berlawanan dengan majas hiperbola. Karena litotes mengungkapkan sesuatu dengan mengurangi dari kenyataan (fakta) sebenarnya dengan tujuan untuk merendahkan diri. Tentu majas ini juga bertujuan untuk menarik perhatian lawan bicara.
Contoh majas litotes:
1. Semoga hadiah yang tidak berharga ini bisa membuatmu sedikit bahagia.
2. Saya hanya lelaki biasa yang terus mencoba untuk sukses.
3. Dhila sangat berharap kasih sayangnya bisa memberi setitik cahaya bagi kehidupannya.
4. Kami sangat bahagia hidup bersama di gubuk sederhana ini.
5. Saya bukanlah siapa-siapa dibanding dengan bapak Ippho Santoso.
3. Majas Ironi
Majas ini menyatakan makna yang bertentangan (berlawanan) dari fakta yang ada. Majas ini bertujuan untuk menyindir atau mengolok-olok secara halus.
Contoh majas ironi:
1. Bagus sekali tulisanmu, seperti benang kusut.
2. Manis sekali wajahmu, sampai-sampai semutpun tak mau mendekatimu.
3. Kamar Andi sangat rapi, banyak buku berserakan dimana-mana.
4. Sedikit sekali porsi makanmu, kuli bangunan pun tak akan habis memakannya.
5. Siswa kelas 12 sangat rajin, karena hanya 3 dari 38 yang datang tepat waktu.
4. Majas Sinisme
Sinisme adalah lawan dari majas ironi. Dalam majas ironi menyindir secara halus (tidak langsung) dengan menggunakan bahasa kiasan yang berlawanan, sedang majas sinisme justru digunakan untuk menyindir secara terang-terangan. Majas ini terbilang sedikit kasar, karena mengungkapkan apa adanya secara terang-terangan. Namun akan lebih mengenai pikiran orang yang kita sindir.
Contoh majas sinisme:
1. Kita adalah kaum terpelajar, tidak sepantasnya berperilaku seperti binatang.
2. Rakyat Indonesia memang bodoh, karena telah terpedaya oleh bualannya.
3. Di depan wanita, nyalimu tidak sebesar badanmu .
4. Jangan bermain api dengannya. Kau tidak akan sanggup menandingi kehebatannya.
5. Sudah terlahir miskin, namun tetap saja bersikap sombong.
1. Arda merasa pusing tujuh keliling setelah terbentur tembok.
2. Senyum manis Riana telah mengalihkan duniaku.
3. Falcao berlatih membanting tulang demi mendapatkan tempat di tim utama MU.
4. Suara merdunya melelehkan seluruh isi hatiku.
5. Ridha menangis meraung-raung meratapi kepergian kekasihnya.
2. Majas litotes
Majas ini memiliki gaya bahasa yang berlawanan dengan majas hiperbola. Karena litotes mengungkapkan sesuatu dengan mengurangi dari kenyataan (fakta) sebenarnya dengan tujuan untuk merendahkan diri. Tentu majas ini juga bertujuan untuk menarik perhatian lawan bicara.
Contoh majas litotes:
1. Semoga hadiah yang tidak berharga ini bisa membuatmu sedikit bahagia.
2. Saya hanya lelaki biasa yang terus mencoba untuk sukses.
3. Dhila sangat berharap kasih sayangnya bisa memberi setitik cahaya bagi kehidupannya.
4. Kami sangat bahagia hidup bersama di gubuk sederhana ini.
5. Saya bukanlah siapa-siapa dibanding dengan bapak Ippho Santoso.
3. Majas Ironi
Majas ini menyatakan makna yang bertentangan (berlawanan) dari fakta yang ada. Majas ini bertujuan untuk menyindir atau mengolok-olok secara halus.
Contoh majas ironi:
1. Bagus sekali tulisanmu, seperti benang kusut.
2. Manis sekali wajahmu, sampai-sampai semutpun tak mau mendekatimu.
3. Kamar Andi sangat rapi, banyak buku berserakan dimana-mana.
4. Sedikit sekali porsi makanmu, kuli bangunan pun tak akan habis memakannya.
5. Siswa kelas 12 sangat rajin, karena hanya 3 dari 38 yang datang tepat waktu.
4. Majas Sinisme
Sinisme adalah lawan dari majas ironi. Dalam majas ironi menyindir secara halus (tidak langsung) dengan menggunakan bahasa kiasan yang berlawanan, sedang majas sinisme justru digunakan untuk menyindir secara terang-terangan. Majas ini terbilang sedikit kasar, karena mengungkapkan apa adanya secara terang-terangan. Namun akan lebih mengenai pikiran orang yang kita sindir.
Contoh majas sinisme:
1. Kita adalah kaum terpelajar, tidak sepantasnya berperilaku seperti binatang.
2. Rakyat Indonesia memang bodoh, karena telah terpedaya oleh bualannya.
3. Di depan wanita, nyalimu tidak sebesar badanmu .
4. Jangan bermain api dengannya. Kau tidak akan sanggup menandingi kehebatannya.
5. Sudah terlahir miskin, namun tetap saja bersikap sombong.
5. Majas Paradoks
Dalam artikel sebelumnya saya telah menjelaskan secara detail tentang majas ini. Silakan dilihat disini ya: pengertian majas paradoks. Paradoks adalah kata serapan yang berasal dari bahasa Yunani 'Paradoxos'. 'Para' artinya bertentangan (berlawanan) dan 'doxa' berarti pemikiran. Artinya majas ini mengungkapkan dua hal yang saling bertentangan atau berlawanan. Namun membentuk suatu kebenaran.
Contoh majas paradoks:
1. Wajahnya selalu tersenyum di depan orang, padahal hatinya tersayat-sayat sembilu.
2. Meskipun rokok terbukti berbahaya bagi kesehatan, orang-orang tetap menikmatinya.
3. Setiap kemarahan yang Ibu ungkapkan, terdapat rasa kasih sayang yang tiada tara.
4. Kekayaannya tidak sebanding dengan penderitaan batin yang ia rasakan.
5. Meskipun Rendi pengusaha kaya raya, ia tetap bersikap sederhana.
6. Majas Oksimoron
Majas ini hampir sama dengan majas paradoks, yaitu sama-sama memberikan kiasan yang bertentangan dalam faktanya. Hal yang membedakan majas oksimoron dengan paradoks adalah pada oksimoron kata kiasan pertentangan yang digunakan terdapat dalam satu frase yang sama (tidak dipisah).
Contoh majas oksimoron:
1. Kita telah berjanji menjalani suka duka kehidupan ini bersama-sama.
2. Aku akan selalu mencintaimu dalam hidup dan matiku.
3. Ibu Marry menangis bahagia ketika bertemu dengan anak kandungnya.
4. Kita harus tetap bersyukur dikala sempit maupun lapang.
5. Selalu ada jawaban dalam setiap permasalahan hidup ini.
7. Majas Antitesis
Antitesis merupakan majas yang menggunakan kata-kata yang mempunyai arti berlawanan untuk mengungkapkan sesuatu. Sekilas akan terlihat sama dengan oksimoron, namun majas ini mempunyai ciri khasnya tersendiri. Pelajari contoh majas antitesis berikut ini:
1. Tua muda, laki-laki dan perempuan semua berkumpul di lapangan menyaksikan gerhana bulan.
2. Randi bekerja siang malam, dari pagi sampai petang, demi menghidupi keluarganya.
3. Anak-anak maupun dewasa semua terhipnotis dengan kemerduan suaranya.
4. Surga atau neraka tergantung dengan amal baik atau buruk yang kita lakukan di dunia ini.
5. Panitia perlombaan mendiskriminasikan peserta kulit putih dengan kulit hitam.
Nah, itulah contoh majas pertentangan beserta penjelasannya. Semoga bermanfaat. Silakan kunjungi blog kami bahasa--indonesia.blogspot.com untuk mendapatkan artikel tentang pelajaran bahasa Indonesia lainnya. Terimakasih.
