Contoh Majas Pleonasme dan Penjelasan Lengkap

Contoh Majas Pleonasme dan Penjelasan Lengkap - Pernahkah kita melakukan pengulangan kata yang sebenarnya tidak perlu pada saat kita berbicara? Tentu sangat sering sekali. Sebagai contoh, ketika pak lurah memberikan sambutan, "Para bapak-bapak dan ibu-ibu...". "Agar supaya lingkungan kita bersih, mari kita hidupkan lagi jum'at bersih". Kalau kita pernah mengucapkannya, berarti tanpa sadar kita telah menggunakan majas pleonasme dalam berbicara, hehe. Lantas apa sih pengertian majas pleonasme itu? Keep reading ya..

Majas pleonasme adalah penggunaan kata yang tidak seharusnya digunakan pada suatu kalimat. Seperti contoh yang telah saya sebutkan. Suatu kalimat disebut pleonasme apabila ada pengulangan kata yang apabila kata tersebut dihilangkan artinya tetap utuh, seperti kata sambung 'agar supaya'. Pada dasarnya penggunaan dua kata sambung yang mempunyai makna yang sama dalam satu kalimat termasuk pemakaian kata yang tidak perlu.

contoh majas pleonasme
Google Image
Majas pleonasme sebenarnya merupakan sifat berlebihan dalam menggunakan kata-kata. Dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI), "pemakaian kata-kata yang lebih dari apa yang diperlukan". Tujuan majas pleonasme adalah untuk menegaskan atau menguatkan pesan yang akan kita sampaikan kepada pendengar maupun pembaca dengan menggunakan kata-kata yang mempunyai kesamaan makna. Sehingga majas pleonasme termasuk dalam kategori majas penegasan. Untuk memudahkan kita dalam memahaminya. Yuk kita simak bersama beberapa contoh majas pleonasme berikut ini beserta artinya. 

Contoh Majas Pleonasme dan Jenisnya


1. Terdapat dua kata atau lebih yang bersinonim

Contoh: 

- Cintaku tumbuh mulai dari pertama kali aku bertemu dengannya.
- Shandi rela membanting tulang demi untuk membiayai sekolah adiknya.
- Pemkot Surabaya kembali memberlakukan penertiban PKL agar supaya kota menjadi bersih.

penjelasan: 

- Kata mulai dan dari mempunyai arti sama. Sehingga cukuplah menggunakan salah satunya saja. 
- Kata demi dan untuk juga mempunyai arti sama. Cukup menggunakan salah satunya saja. Sehingga;    Demi membiayai atau untuk membiayai sekolah adiknya.
- Kata sambung agar dan supaya mempunyai arti sama. Sudah saya bahas di bagian atas. 

2. Penggunaan bentuk jamak dua kali.

Contoh:
- Para bapak-bapak yang mengikuti kegiatan jalan sehat mendapatkan kupon berhadiah.
- Semua pensil-pensil itu sudah saya gunakan untuk menggambar.

Penjelasan:

- Kata para mempunyai arti banyak. Sehingga ketika kita menggunakan kata 'para', kata 'bapak' cukup diucapkan atau ditulis sekali saja. Kecuali apabila kata 'para' tidak digunakan. Contoh: Para bapak yang mengikuti... atau bapak-bapak yang mengikuti...
- Kata semua mempunyai arti banyak. Sehingga, setiap benda yang terdapat di belakang kata 'semua' tidak perlu diulang. Contoh: Semua pensil... atau pensil-pensil.

3. Pengulangan kata yang sudah tercakup (terkandung) dalam kata lain.

contoh:

- Rina naik ke atas genteng untuk mencari sinyal.
- Amira turun ke bawah mencari air bersih.
- Siswa yang telah terpilih sebagai pemenang maju ke depan untuk mendapatkan hadiah.
- Silakan mundur ke belakang untuk memberikan tempat kepada yang lebih tua.

Penjelasan:

- Kata naik mempunyai arti sama dengan ke atas, begitu juga turun - ke bawah, maju - ke depan, dan mundur - ke belakang, sehingga cukup menggunakan salah satu saja. 

4. Penanda jamak diikuti dengan penanda jamak lainnya. 

Contoh:

- Berbagai-bagai macam jenis miras dijual bebas di supermarket.
- Berbagai-bagai macam makanan siap saji tersedia di restoran Indonesia.

Penjelasan: 

Dalam kedua kalimat tersebut ada pengulangan dua penanda jamak. Kata berbagai-bagai mempunyai arti sama dengan bermacam-macam atau jenis. Sehingga cukup menggunakan salah satunya saja. 

5. Pengulangan pada singkatan/akronim (menyebutkan kepanjangan dari singkatan).

Contoh:

- Persela Lamongan adalah klub sepakbola Indonesia dengan pendapatan tertinggi.
- Kelompok HMJ sastra Indonesia berdemo menolak larangan tampil di gedung kesenian Jakarta.

Penjelasan:

- Akronim Persela adalah singkatan dari Persatuan Sepakbola Lamongan. Seharusnya, tanpa menambahkan kata Lamongan, kita sudah memahaminya bahwa yang dimaksud persela adalah klub sepakbola yang berasal dari Lamongan.
- Singkatan HMJ adalah Himpunan Mahasiswa Jurusan. Terdapat kata 'himpunan' sehingga penggunaan kata kelompok kurang tepat. Karena telah terwakilkan oleh kata 'himpunan'. 

6. Hiponim

Contoh:

- Firanda sangat menyayangi kucing, ada banyak sekali jenis kucing piaraannya, seperti kucing anggora, kucing persia, kucing mainecoon, kucing domestik, kucing bengal.
- Rinda memanfaatkan lahan kosong di belakang rumah dengan menanam berbagai sayur, seperti sayur terong, sayur kangkung, dan sayur bayam.

Penjelasan:

- Kata anggora, persia, mainecoon, bengal merupakan hiponim dari kata kucing. Sehingga tanpa menggunakan kata kucing di depannya. 
- Sama halnya dengan bayam, kangkung, terong merupakan hiponim dari kata sayur. 

Itulah pengertian dan contoh majas pleonasme yang bisa saya jelaskan secara sederhana. Silakan kunjungi blog kami di bahasa--indonesia.blogspot.com, ada banyak sekali artikel bermanfaat yang bisa kalian baca. Semoga bermanfaat. Terimakasih. 

Baca juga artikel terkait berikut ini:

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Contoh Majas Pleonasme dan Penjelasan Lengkap