Pengertian dan Macam Majas dalam Bahasa Indonesia Terlengkap

Pengertian dan macam majas – Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia kita mengenal banyak istilah, salah satunya majas. Majas adalah cara melukiskan sesuatu dengan jalan menyamakannya dengan sesuatu yang lain; kiasan (KBBI, 2005: 699). Majas sendiri memiliki banyak macamnya. Ada empat macam majas secara garis besar. Pada setiap macamnya, majas memiliki jenis majas turunan yang berbeda-beda. Berikut ini, akan dijelaskan macam- macam majas dan pengertiannya.

Macam- macam majas dan pengertian – Empat macam majas yang ada dalam pembelajaran Bahasa Indonesia adalah majas perbandingan, pertentangan, sindiran, dan majas penegasan. Berikut penjelasan macam- macam majas dan pengertiannya.

Pengertian dan contoh majas perbandingan


1. Majas perbandingan adalah kiasan yang menyatakan perbandingan untuk meningkatkan kesan dan pengaruh terhadap pembaca atau pendengar. Majas perbandingan memiliki 13 jenis majas turunan yaitu, alegori, alusio, simile, metafora, sinestesia, metonimia, litotes, hiperbola, personifikasi, pars pro toto, totum pro parte, eufimisme, fabel, dan asosiasi.

a.  Majas alegori adalah jenis majas perbandingan yang menggunakan kiasan atau penggambaran.
Contoh : - Jalani hidup ini baaikan air mengalir.

b. Majas Alusio adalah jenis majas perbandingan dengan pemakaian ungkapan yang tidak diselesaikan karena sudah dikenal.
Contoh : - Kau ini seperti katak dalam tempurung
- Sudah tiga hari ia tak menampakan batang hidungnya.

c. Majas Simile adalah jenis majas perbandingan yang pengungkapannya dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan penghubung (layaknya, bagaikan, umpama, ibarat, bak, dan bagai)
Contoh : - Aku ini baaikan burung dalam sangkar.

d. Majas Metafora adalah jenis majas perbandingan yang membandingkan suatu benda dengan benda lain karena memiliki sifat yang sama atau hampir sama.
Contoh : - Buku adalah jendela dunia.

e. Sinestesia adalah jenis majas perbandingan yang berupa suatu ungkapan rasa dari suatu indera yang dicurahkan melalui uangkapan indera lainnya.
Contoh : - Kata-katanya sangat pedas didengar.
- Bau harum mangga itu menandakan rasanya manis.

f. Majas Metonimia adalah jenis majas perbandingan yang berupa penggunaan nama untuk benda lain yang menjadi merek, ciri khas, atau atribut.
Contoh : - Dina peri ke Jogja naik garuda.
- Juan terlihat lebih gagah di atas kawasaki itu.

g. Majas Litotes adalah jenis majas perbandingan yang berupa penurunan kualitas suatu fakta dnegan tujuan merendahkan diri.
Contoh : - Mampirlah sejenak di gubuk kami.

h. Majas Hiperbola adalah jenis majas perbandingan yang melebih-lebihkan kenyataan sehingga kenyataan tersebut menjadi tidak masuk akal.
Contoh : - Cintaku padanya sedalam lautan.
- Seratus kali aku sms tapi tak juga dibalas olehnya.

i. Personifikasi adalah jenis majas perbandingan yang menggunakan perilaku manusia yang diberikan kepada sesuatu yang bukan manusia.
Contoh : - Hembusan angin membelai rambutku yang halus.
- Pena itu menari-nari di atas kertas.
j. Pars pro toto adalah jenis majas perbandingan yang mengungkapkan sebagian dari objek untuk menunjukkan keseluruhan objek.
Contoh : - Lima ekor sapi telah disiapkan untuk acara qurban.
- Sejak kemarin tak nampak batang hidungnya.

k. Totum pro parte adalah jenis majas perbandingan yang mengungkapkan keseluruhan objek padahal yang dimaksud hanya sebagian saja.
Contoh : - Indonesia akan bertanding melawan Malaysia Jumat depan.

l. Eufimisme adalah jenis majas perbandingan yang mengungkapkan kata-kata yang dipandang tabu atau dirasa kasar dengan kata-kata lain yang lebih pantas atau dianggap halus.
Contoh : Dimana saya bisa menemukan kamar kecilnya?

m. Fabel adalah jenis majas perbandingan yang menyatakan perilaku binatang sebagai manusia yang dapat berpikir dan bertutur kata.
Contoh : - Tikus itu bekerja sama dengan temannya untuk menghindari sebuah
     perangkap.

- Setelah berpikir keras, akhirnya kelinci tahu bagaimana cara mengalahkan si rubah.
n. Asosiasi adalah jenis majas perbandingan terhadap dua hal yang berbeda, namun dinyatakan sama.
Contoh :- Semangatnya sekuat baja.
- Tenaganya sebesar tank.

Pengertian dan contoh majas pertentangan


2. Majas pertentangan adalah kata kiasan yang menyatakan pertentangan dengan yang dimaksudkan oleh si pembicara bertujuan untuk meningkatkan pengaruh terhadap pembaca atau pendengar. Majas pertentangan memiliki empar jenis majas turunan. Keempat jenis majas turunan tersebut adalah antitesis, paradoks, dan oksimoron.

a. Antitesis adalah jenis majas pertentangan yang menggunakan kata pasangan yang berlawanan artinya.
Contoh : - Bodoh pintar, kaya miskin, jelek cantik semua sama di mata Tuhan.
- Besar kecilnya ukuran mempengaruhi harga jual rumah tersebut.

b. Paradoks adalah jenis majas pertentangan yang mengandung pertentangan antara pernyataan dan fakta yang ada.
Contoh : - Aku merasa sendiri di tengah keramaian kota ini.
- Hatiku menangis diantara gemerlap lampu pesta malam ini.

c. Oksimoron adalah paradoks dalam satu frasa.
Contoh :

Pengertian dan contoh majas sindiran

3. Majas sindiran adalah kiasan yang menyatakan sindirian tentang suatu hal untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pembaca atau pendengar. Majas sindiran memiliki 4 jenis majas turunan yaitu, ironi, sarkasme, sinisme, dan satire.

a. Ironi adalah jenis majas sindiran dengan menyembunyikan fakta sebenarnya dan mengatakan kebalikan dari fakta tersebut.
Contoh : - Suaramu merdu bagaikan kaset kusut.
- Ini baru murid teladan, pulangnya larut malam terus.

b. Sarkasme adalah jenis majas sindiran langsung dan kasar.
Contoh : - Dasar kerbau dungu, mengerjakan seperti ini saja tidak becus.
c. Sinisme adalah jenis majas sindiran yang bersifat mencemooh pikiran atau ide bahwa kebaikan terdapat pada manusia (lenih kasar dan ironi).
Contoh :- Lama-lama aku bisa gila menghadapi tingkahmu itu.

d. Satire adalah jenis majas sindiran yang menggunakan sarkasme, ironi, atau parodi untuk mengecam atau menertawakan gagasan atau kebiasaan.
Contoh : - Dangkal sekali pikiranmu sebagai sarjana lulusan cum laude.

Pengertian dan contoh majas penegasan

4. Majas penegasan adalah kiasan yang menyatakan penegasan terhadap sesuatu hal agar pembaca atau pendengar lebih mengerti. Majas penegasan memiliki 25 jenis majas turunan yaitu, apofasis, pleonasme, repetisi, pararima, aliterasi, paralelisme, tautologi, sigmatisme, antanaklasis, klimaks, antiklimaks, inversi, retoris, elipsis, koreksio, polisindenton, asindeton, interupsi, eksklamasio, enumerasio, preterito, alonim, kolokasi, silepsis, dan zeugma.

a. Apofasis adalah jenis majas penegasan yang dilakukan dengan cara seolah-olah menyangkal yang ditegaskan.

b. Pleonasme adalah jenis majas penegasan yang menambahkan keterangan yang sebenarnya tidak diperlukan.
Contoh : - Ani naik tangga ke atas untuk melihat pemandangan.

c. Repetisi adalah jenis majas penegasan pengulangan kata, frase, dan klausa yang sama dalam suatu kalimat.
Contoh : - Aku pasti bisa, dan aku yakin aku pasti bisa melalui ini semua.

d. Pararima adalah jenis majas penegasan dengan melakukan pengulangan konsonan pada awal dan akhir dalam kata atau bagian kata yang berlainan.
e. Aliterasi adalah jenis majas penegasan yang mengulang konsonan pada awal kata secara berurutan.
Contoh : - Dengar daku.
- Dadaku disayat.

f. Paralelisme adalah jenis majas penegasan menggunakan kata, frasa, atau klausa yang sejajar.

g. Tautologi adalah jenis majas penegasan yang menggunakan pengulangan kata dengan sinonimnya.

h. Sigmatisme adalah jenis majas penegasan yang menggunakan pengulangan bunyi “s” untuk efek tertentu.
Contoh : - Ku Tulis surat untukmu yang manis berkumis tipis.

i. Antanaklasis adalah jenis majas penegasan yang menggunakan perulangan kata yang sama, tetapi dengan makna yang berbeda.

j. Klimaks adalah jenis majas penegasan yang memaparkan pikiran atau hal secara berurutan dari yang sederhana ke yang lebih kompleks.

k. Antiklimaks adalah jenis majas penegasan yang memaparkan pikiran yang diawali dengan yang paling kompleks ke yang sederhana.

l. Inversi adalah jenis majas penegasan yang menyebutkan terlebih dahulu predikat dalam suatu kalimat sebelum subjeknya.
Contoh : Dikejarnya kupu-kupu itu oleh Dina dengan gembira.

m. Retoris adalah jenis majas penegasan ungkapan pertanyaan yang jawabannya telah terkandung dalam pertanyaan itu sendiri.
Contoh :- Kamu belum pulang?

n. Elipsis adalah jenis majas penegasan yang menghilangkan satu atau beberapa unsur kalimat yang dalam susunan normal unsur tersebut seharusnya ada.

o. Koreksio adalah jenis majas penegasan yang pengungkapannya dengan menyebutkan hal-hal yang dianggap keliru atau kurang tepat, kemudian disebutkan maksud yang sesungguhnya.

p. Polisindenton adalah jenis majas penegasan yang pengungkapan suatu kalimatnya dihubungkan dengan kata penghubung.

q. Asindeton adalah jenis majas penegasan yang pengungkapan suatu kalimat atau wacananya tanpa kata penghubung.

r. Interupsi adalah jenis majas penegasan yang berupa penyisipan kata keterangan tambahan di antara unsur-unsur kalimat.

s. Eksklamasio adalah jenis majas penegasan dengan menggunakan kata-kata seru.

t. Enumerasio adalah jenis majas penegasan berupa penguraian bagian demi bagian suatu keseluruhan.

u. Preterito adalah jenis majas penegasan dengan cara menyembunyikan maksud yang sebenarnya.

v. Alonim adalah jenis majas penegasan yang menggunakan varian dari nama untuk menegaskan.

w. Kolokasi adalah jenis majas penegasan yang di dalamnya ada asosiasi tetap antara suatu kata dengan kata lain yang berdampingan dalam kalimat.
x. Silepsis adalah jenis majas penegasan yang menggunakan satu kata yang mempunyai lebih dari satu makna dan yang berfungsi dalam lebih dari satu konstruksi sintaksis.

y. Zeugma adalah jenis majas penegasan yang mencantumkan silepsis dengan menggunakan kata yang tidak logis dan tidak gramatis untuk konstruksi sintaksis yang kedua, sehingga menjadi kalimat yang rancu.
Contoh : - Perlu saya ingatkan bahwa kakek saya, adalah seorang yang peramah dan pemarah.

Pengertian dan contoh majas di atas menggunakan beberapa referensi yaitu, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ketiga tahun 2005, Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 2007. Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Tera, Yogyakarta., dan Rangkuman Pengetahuan umum praktis, wajib baca. Diharapkan macam-macam majas dan pengertian di atas dapat menambah wawasan pembaca.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Pengertian dan Macam Majas dalam Bahasa Indonesia Terlengkap