Contoh Percakapan Antara Penjual dan Pembeli

bahasa--indonesia.blogspot.comContoh percakapan antara penjual dan pembeli – Percakapan dapat terjadi antara dua orang atau lebih. Percakapan dapat dibagi berdasarkan dua kondisi yaitu formal dan informal. Percakapan formal akan terjadi jika berada di tempat formal atau dengan orang yang lebih tua. Adapun untuk percakapan informal dapat terjadi di mana saja dan kapan saja. Percakapan antara penjual dan pembel merupakan contoh dari percakapan tidak formal. Berikut ini beberapa contoh dari percakapan antara penjual dan pembeli.

Contoh Percakapan Antara Penjual dan Pembeli

Contoh percakapan antara penjual dan pembeli 1. 

Suatu pagi di sebuah pasar ada seorang ibu yang ingin membeli sesuatu di salah satu pedagang.

Pembeli : Ini berapa pak? (sambil menunjuk sebuah panci berukuran besar).
Penjual : murah buk, saya kasi 250.000 deh buat penglaris.
Pembeli : mahal bener, masih bisa kurang nggak pak? Kurang ya? 150.000 deh.
Penjual : kalau segitu saya nggak dapat untung dong buk. Gini saja, gimana kalau 200.000 saja. Udah murah itu buk. Dijamin awet nggak gampang bocor.
Pembeli : 180.000 pas saya ambil deh, kalo nggak bbisa saya nggak jadi ambil. Gimana?
Penjual : duh, gimana ya buk (sambil berpikir) ya sudah deh buk. Gpp. (memasukkan panci kedalam plastik besar.
Pembeli : nah, gitu dong, makasi ya pak. Semoga dagangannya semakin laris.
Penjual : amin buk.
Pembeli : terima kasih pak.
Penjual : sama-sama.

Contoh di atas adalah salah satu contoh percakapan antara penjual dan pembeli yang sering kita dengar atau lihat di pasar. Percakapan di atas merupakan percakapan yang berada dalam kondisi yang tidak formal. Kata-kata yang digarisbawahi merupakan contoh kata tidak baku. Selain menggunakan kata-kata yang tidak baku, percakapan informal juga tidak menggunakan pola kalimat yang baik. Biasanya percakapan tersebut bertujuan hanya untuk cepat dimengerti oleh lawan bicara. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh percakapan antara penjual dan pembeli dengan kondisi yang formal berikut ini.

Baca artikel terkait berikut ini ya:


Contoh percakapan antara penjual dan pembeli 2. 

Seatu hari ada seorang pembeli ingin membeli sebuah rumah yang berada di tengah kota. Perumahan ini merupakan perumahan elit yang menawarkan kenyamanan siapa saja yang ingin tinggal di sana.

Penjual : Selamat siang dan selamat datang ibu, saya Dion. (sambil mengulurkan tangan untuk berjabat)
Pembeli : Selamat siang, saya Siska.
Penjual : Saya yang akan membantu ibu menjelaskan dan memberikan informasi tentang 
perumahan Griya Sejahtera yang ibu butuhkan. Jadi, ibu Siska ada yang bisa saya bantu?
Pembeli : Saya ingin mencari hunian yang nyaman, kualitas bangunan ok, dan harga terjangkau. 
Penjual : Jangan kawatir ibu, saya akan membantu mewujudkan impian ibu untuk mendapatkan 
hunian yang seperti ibu inginkan. Dengan datang ke perumahan Griya Sejahtera, ibu telah melakukan langkah awal yang tepat.
Pembeli : Jadi, saya bisa mendapat hubian sesuai keinginan saya di sini?
Penjual : Tentu saja ibu, sebentar saya kaan ambilkan kataloknya.
Pembeli : Baiklah.
Penjual : Ini ibu kataloknya, ibu bisa melihat berbagai macam ukuran yang kasi sediakan sesuai dengan kebutuhan.
Pembeli : Banyak juga kataloknya ya.
Penjual : Iya ibu, kami menyediakan banyak katalok sesuai dengan kebutuhan banyak keluarga. Ibu dapat melihat tipe-tipe hunian mulai dari ukuran yang minimalis hingga yang ukuran besar. 
Pembeli : Apa bisa saya melihat lokasi hunian-hunian yang ada di Griya Sejahtera ini secara langsung?
Penjual : Tentu saja, kapanpun Anda mau saya akan mengantarkan Ibu ke lokasi perumahan.
Pembeli : Saya tertarik dengan hunian dengan ukuran ini (menunjuk salah satu gambar dalam katalok). Bisa saya datang lagi besok pagi dan melihat langsung lokasi hunian?
Penjual : tentu saja. Ini karti nama saya, kapanpun ibu ingin datang bisa hubungi saya atau saya akan mendatangi ibu, jika ibu tidak punya banyak waktu untuk datang. 
Pembeli : Baiklah. Hari ini saya akan membawa beberapa brosur hunian dan kartu nama, besok akan saya hubungi untuk waktunya. Terima kasih.
Penjual : Baiklah ibu, saya tunggu kabar bahagia dari ibu.
Pembeli : Terima kasih.
Penjual : sama-sama.

Berdasarkan contoh di atas, kita dapat melihat perbedaan penggunaan bahasa antara contoh 1 (informal) dengan contoh 2 (formal). Pada contoh 2, menggunakan kata-kata yang baku dan bersifat formal. Jika, pada contoh ke 2 menggunakan kata-kata yang tidak baku maka akan terkesan tidak sopan dan tidak berwibawa. Sebaliknya, jika contoh 1 menggunakan kata-kata baku dan formal akan menjadi aneh. Hal itu dikarenakan kondisi orang-orang yang ada di pasar semuanya serba cepat dan “asal dimengerti” sehingga tidaklah perlu untuk menggunakan bahasa baku.

Demikianlah penjelasan tentang contoh percakapan antara penjual dan pembeli, diharapkan artikel ini dapat membantu adik-adik dalam menyelesaikan tugas sekolah. Selain itu, artikel ini juga dapat menambah wawasan kalian tentang contoh percakapan antara penjual dan pembeli. Jangan lupa mampir ke blog saya ya bahasa--indonesia.blogspot.com. Ada banyak artikel bermanfaat lainnya lho. Terimakasih.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Contoh Percakapan Antara Penjual dan Pembeli