Pengertian Pidato Bahasa Indonesia dan Penjelasan Lengkapnya

bahasa--indonesia.blogspot.com - Pengertian pidato dan penjelasan lengkapnya – Pidato merupakan salah satu bentuk kegiatan berbicara yang sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Setiap ada acara, baik dalam acara formal maupun acara informal selalu ada kegiatan berpidato, dari pidato sambutan sampai pidato penyampaian informasi ataupun pidato ilmiah. Keterampilan berpidato tidak begitu saja dapat dimiliki oleh seseorang, tetapi memerlukan latihan yang cukup serius dan dalam waktu yang cukup lama, kecuali bagi mereka yang sudah memiliki bakat dan keahlian dalam berpidato. 

Pidato adalah mengungkapkan pikiran (argumentasi) dalam bentuk kata-kata yang ditujukan kepada orang banyak, atau wacana yang disiapkan untuk diucapkan di depan khalayak, dengan maksud agar para pendengar dapat mengetahui, memahami, menerima serta diharapkan bersedia melaksanakan segala sesuatu yang disampaikan kepada mereka pendapat ini disampaikan oleh (Hadinegoro, 2003:01).  Ada beberapa jenis pidato, yaitu sebegai berikut.

A. Jenis-jenis pidato 

1. Pertama, pidato menurut situasinya, pidato ini dibagi menjadi dua bagian yaitu pidato resmi dan pidato tidak resmi. Yang merupakan contoh pidato resmi adalah pidato hari ulang tahun, pidato pernikahan, pidato perpisahan, pidato pelantikan, pidato pesta perak dan emas. Sedangkan contoh pidato tidak resmi adalah pidato ucapan selamat datang, pidato untuk memberi motivasi, pidato ucapan syukur, pidato pembukaan, dan pidato penutupan. 

2. Kedua, pidato menurut tempat berlangsungnya. Pidato ini dibagi menjadi dua yaitu, pidato di tempat terbuka dan pidato di tempat tertutup. Pidato di tempat terbuka adalah pidato yang dilangsungkan tidak didalm suatu ruangan atau gedung tetapi diluar atau ditempat yang terbuka seperti pidato yang dilangsungkan di lapangan, di jalan, dan sebagainya. Contohnya pidato dalam upacara bendera. Sedangkan pidato di tempat tertutup adalah pidato yang dilangsungkan ditempat tertutup, didalam ruangan tertentu atau didalam sebuah gedung contohnya seperti pidato di gedung parlemen, di sekolah dan sebagainya. Contohnya pidatonya pertanggungjawaban presiden. 

3. Ketiga, pidato menurut tujuannya dibagi menjadi empat yaitu, pidato informatif yang bertujuan untuk memberi informasi kepada pendengar (publik), pidato argumentatif bertujuan untuk mempengaruhi sikap netral atau keyakinan atau intelektual para pendengar (publik), pidato persuasif bertujuan untuk mempengaruhi bertindak atau berbuat seperti yang dikehendaki oleh si pembicara, dan pidato rekreatif bertujuan untuk menyenangkan atau menggembirakan pendengar dan dapat menimbulkan suasana gembira pada suatu pertemuan (pidato  pada saat perayaan ulang tahun). 

4. Keempat, pidato menurut isi pembicaranya dibagi menjadi empat yaitu, pidato yang berisi humor-humor atau cerita lucu, pidato yang berisi informasi-informasi atau berita-berita, pidato yang berisi argumen-argumen (pendapat), dan pidato yang berisi dorongan atau bujukan. Sedangkan menurut (Rachmat, 1999:17-18) membagi jenis pidato berdasarkan ada tidaknya persiapan dalam pidato menjadi empat macam yaitu, 

Pengertian dan Macam Pidato Bahasa Indonesia


1. Pidato impromtu 
adalah pidato yang disampaikan tanpa adanya persiapan dari orang yang akan berpidato. 

Keuntungannya
a. Impromtu lebih dapat memgungkapkan perasaan pembicara yang sebenarnya, karena  pembicara tidak memikirkan lebih dulu pendapat yang disampaikannya. 
b. Gagasan dan pentapatnya datang secara spontan, sehingga tampak segar dan hidup.
c. Impromtu memungkinkan anda untuk terus berfikir. 

Kelemahannya 
a. Impromtu dapat menimbulkkan kesimpulan yang mentah karena dasar pengetahuan yang tidak memadai.
b. Impromtu mengakibatkan penyampaian yang tersedat-sendat dan tidak lancar.
c. Karena tiadanya persiapan kemungkinan demam pangggung besar sekali.

Dalam menggunakan pidato jenis impromtu ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu, 
1. Pikirkan lebih dahulu teknik permulaan pidato yng baik. Misalnya: cerita hubungan pidato yang sebelumnya, bandingan, ilustrasi, dan sebagainya.
2. Tentukan sistem oragnisasi pesan. Misalnya susunan kronologis, teknik pemecahan masalah, kerangka sosial ekonomi-polotik, hubungan teori dan praktik.
3. Pikirkan teknik penutupan pidato yang mengesankan, kesukaran menutup pidato biasanya merepotkan pembicara impromtu. 

2. Pidato manuskrip (naskah) 
adalah pidato yang dilakukan dengan cara membaca naskah pidato dari awal hingga akhir.

Keuntungannya 
a. kata-kata dapat dipilih sebaik-baiknya sehingga dapat menyampaikan arti yang tepat dan pernyataan yang gambling,
b. pernyataan dapat dihemat, 
c. kefasihan bicara dapat dicapai,
d. hal-hal yang menyimpang dapat dihindari, 
e. manuskrip dapat diterbitkan atau diperbanyak.

Kelemahannya  
a. Komunikasi pendengar akan berkurang karena pembicara tidak langsung berbicara pada mereka.
b. Pembicara tidak dapat melihat pendengar dengan baik sehingga akan            kehilangan gerak dan bersifat kaku.
c. Umpan balik dari pendengar tidak dapat mengubah, memperpendek atau             memperpanjang pesan.
d. Pembuatannya lebih lama dari pada sekedar menyiapkan garis-garis besarnya saja. 
Yang perlu diperhatikan dalam pidato manuskrip adalah 
a. Susunlah lebih dahulu garis-garis besarnya dan siapkan bahan-bahannya.
b. Tulislah manuskrip seolah-olah anda berbicara.
c. Baca naskah itu berkali-kali sambil membayangkan pendengar.
d. Siapkan manuskrip dengan ketikan besar tiga spasi dan batas pinggir yang luas.

3. Pidato memoriter (hafalan) 
adalah jenis pidato yang semua bahan pidatonya ditulis dalam sebuah naskah dan kemudian dihafalkan dan setelah hafal disampaikan kepada audiens secara hafalan itu sendiri.

Kekurangannya
a. Tidak terjalin hubungan antara pesan yang disampaikan pembicara dengan       pendengar.
b. Kurang langsung.
c. Memerlukan banyak waktu untuk persiapan.
d. Kurang spontan.
e. Perhatian beralih dari kata-kata kepada usaha untuk mengingat-ingat. 

4.   Pidato Ekstemporer
adalah jenis pidato yang paling baik dan paling banyak

digunakan oleh juru pidato yang telah mahir. Dalam pidato ini pembicara hanya menyampaikan baris besarnya saja (out-line). Jadi pembicara tidak perlu mengingat kata demi katanya melainkan pembicara dapat berbicara bebas menyampaikan ide-idenya dengan rambu-rambu garis besar permasalahan yang telah disusun. 

Kelemahannya
a. Persiapan kurang baik bila dibuat terlalu terburu-buru.
b. Pilihan bahasanya yang jelek.
c. Kefasihan yang terhambat karena kekurangna pemilihan kata dengan segera.
d. Kemungkinan menyimpang dari garis besar pidato.
e. Tidak dapat dijadikan bahan penerbitan.

Sedangkan menurut Haryadi (1994:45) mengelompokkan pidato kedalam tiga  jenis yaitu,

1. Pidato informatif 

Ciri-ciri pidato informatif yaitu,
a. Objektif, yaitu apa adanya dan sesungguhnya, pada dasarnya memberikan.
b. Penerangan sejelas-jelasnya dan tidak menyimpang dari pokok persoalan.
c. Realistis, yaitu mengikuti apa yang sebenarnya, baik pahit maupun manis.
d. Motivasi, yaitu memberi pengarahan agar diperoleh kesadaran baru. 
e. Zakelik, yaitu tidak menyimpang dari persoalan dan jujur.

2. Pidato propagandis 

Ciri-ciri pidato propagandis yaitu,
a. Subjektif artinya dapat menyimpang dari hakekat kebenaran demi tercapainya tujuan.
b. Fiktif, yaitu lebih banyak gambaran-gambaran yang indah-indah, fatamorgana, hisapan jempol.
c. memutar balikkan fakta bila perlu, artinya segala cara dapat dilakukan termasuk memutarbalikkan fakta yang ada demi memperoleh pengaruh yang besar.
d. Agiatif, artinya dilakukan secara bersemangat dan berapi-api.
e. Demagogis, yaitu berisi pengarahan-pengerahan yang menyesatkan orang lain, bahkan sering melakukan fitnah dan adu domba.
f. Agresif, yaitu bersikap menyerang lawan.
g. Menarik, yaitu memikat dan sering mendapat tepuk tangan.


3. Pidato edukatif

Ciri-ciri pidato ini yaitu,
a. Objektif, yaitu harus jelas apa yang dituju dan yang dimaksud.
b. Rasional, yaitu berdasarkan pikiran sehat, bukan emosi, dan mementingkan kebenaran.
c. Berdasarkan ilmu pengetahuan yang dapat dipertanggungjawabkan kebenaran ilmiahnya.
d. Defensif, artinya bersifat mempertahankan kebenaran ilmiahnya.
e. Tenang waktu mengemukakannya, ini dimaksudkan untuk memasukkan pengertian.

Dalam bagian ini dikemukakan juga tentang sikap dan tata krama yang perlu diperhatikan oleh seorang pembicara antara lain:
1. Berpakaian rapi, bersih, sopan, dan tidak bergaya yang berlebih-lebihan.
2. Merendahkan hati, tetapi bukan rendah diri dan menjadi kurang percaya diri.
3. Kata-kata dan ucapan yang sopan menggunakan kata-kata sapaan secara mantap dan bersahabat.
4. Diselingi humor yang segar dan sopan.
5. Pada bagian akhir urain selalu mengemukakan permohonan maaf.

Baca juga artikel terkait berikut ini:
1. Contoh pidato tentang bahaya merokok terbaru
2. Contoh pidato tentang bahaya narkoba terbaru

Berikut juga dikemukakan struktur bahan yang digunakan untuk berbagai pidato ceremonial menurut (Haryadi, 1994:45).

1). Pidato pembukaan dalam seminar
a. Pembukaan 
b. Pengantar dan ucapan terimakasih 
c. Mengapa tema itu dipilih
d. Apa yang diharapkan dari pembicara dan pendengar
e. Penjelasan jalan acaranya
f. Penutup

2). Pidato ketua panitia
a. Pembukaan 
b. Ucapan terimakasih
c. Maksud dab tujuan diadakannya kegiatan tersebut
d. Laporan kegiatan
e. Harapan untuk berpartisipasi 
f. Permohonan maaf
g. Penutup

3). Pidato belasungkawa 
a. Pembukaan 
b. Penyampaian perasaan belasungkawa
c. Apa makna kematian bagi manusia
d. Doa dan harapan
e. Penutup

4). Pidato belasungkawa atas nama keluarga
a. Pembukaan 
b. Ucapan terimakasih
c. Peristiwa kematiaan 
d. Memintakan maaf atas kesalahannya
e. Permohonan untuk penyelesaikan urusan utang-piutang
f. Permohonan maaf
g. Penutup

Pengertian pidato dan penjelasan lengkapnya—Dalam kehidupan sehari-hari pidato memiliki beberapa fungsi yaitu,
1. Memberikan informasi tentang apa aja yang belum diketahui oleh kebanyakan masyarakat luas (to inform)
2. Menghibur, selain memberikan informasi pidato juga mampu menghibur masyarakat luas dengan memberikan humor-humor yang pantas disela-sela pidatonya (to intertain)
3. Membujuk, pidato juga sifatnya ada yang membujuk para pendengar untuk mau melakukan sesuatu yang disarankan dalam pidato tersebut yang termasuk pidato ini adalah pidato persuasif (to persuade)
4. Menarik perhatian, dengan pidato yang menarik perhatian kemungkinan besar para pendengar akan mau melakukan apa yang disarankan oleh pemidato  (to interest)
5. Meyakinkan, dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh masyarakat maka akan mampu meyakinkan pendengar bahwa apa yang dikatakan itu benar adanya  (to convince)
6. Memperingatkan, fungsinya memperingatkan pendengar untuk hal-hal tertentu yang berkaitan langsung dengan tema yang diangkat dalam pidato tersebut (to warm)
7. Membentuk kesan, untuk membentuk kesan yang baik terhadap sesuatu yang dianggap tak baik lewat pidato tersebut (to impress)
8. Memberikan instruksi agar para pendengar atau masyarakat luas mengikuti peraturan yang ada atau himbauan-himbauan yang pernah diberikan sebelumya(to instruc)
9. Membangun semangat lewat pidato juga mampu untuk menumbuhkan sikap kebersamaan yang tinggi antar sesama (to arouse)
10. Menggerakkan massa mampu menggerakkan massa untuk melakukan sesuatu hal yang telah disepakati bersama  (to more)

B. Persiapan berpidato 

Pengertian pidato dan penjelasan lengkapnya—Pidato merupakan salah satu kegiatan yang memerlukan persiapan yang cukup. Ada tujuh macam persiapan yang dikemukakan oleh Gorys Keraf (1980:317) yaitu,
1. Menentukan topik dan tujuan
2. Menganalisis pendengar dan situasi
3. Memilih dan menyempitkan topik
4. Mengumpulkan bahan 
5. Membuat kerangka uraian 
6. Menguraikan secara mendetail
7. Melatih dengan suara nyaring
  
Dalam mempersiapkan pidato kita juga harus memperhatikan pemilihan topiknya. Menurut Thomson (dalam Rachmat, 1999:20-23) mengemukakan beberapa kriteria yang  dipakai dalam persiapan pidato sebagai berikut,
1. Topik harus sesuai dengan latar belakang pengetahuan anda, topik yang memberikan kemungkinan anda lebih tahu dari pada khalayak, anda lebih ahli dibandingkan dengan kebanyakan pendengar.
2. Topik harus menarik pendengar.
3. Topik merupakan minat anda atau hal yang merupakan kegemaran anda.
4. Topik harus sesuai dengan pengetahuan pendengar.
5. Topik harus mempunyai keterangan tentang ruang lingkupnya dan batas-batasnya.

Sementara menurut G. Arsjad dan Mukti U.S (1991: 57) mengemukakan bahwa dalam hal penentuan pokok atau topik pembicaran yang akan disampaikan dalam pidato, perlu diperhatikan hal-hal berikut:
1. Topik yang akan dipilih hendaknya serba sedikit sudah diketahui dan memungkinkan untuk melengkapinya.
2. Persoalan yang disampaikan hendaknya menarik perhatian bagi pembicara itu sendiri.
3. Persoalan yang disampaikan hendaknya juga menarik perhatian pendengar.
4. Tingkat kesulitan persoalan yang akan dibahas hendaknya disesuaikan denagn tingkat kemampuan pendengar.
5. Persoalan yang disampaikan hendaknya dapat diselesaikan dalam waktu yang disediakan.
Dengan memilih topik yang sesuai dengan tujuan pidato yang akan disampaikan dan sesuai dengan kriteria atau pedoman yang telah ada, diikuti dengan latihan yang baik akan didapatkan pidato yang menarik dan sukses. Dalam mempersiapkan sebuah pidato agar dapat menjadi sebuah pidato yang menarik, latihan menyampaikan secara efektif menupakan suatu hal yang harus diperhatikan 

C. Ciri-ciri Pidato yang Baik
Pengertian pidato dan penjelasan lengkapnya—Menurut Hendrikus 2003, ciri-ciri pidato yang baik adalah sebagai berikut.

1. Pidato yang saklik 
Pidato itu saklik apabila memiliki objektivitas dan unsur-unsur yang mengandung kebenaran. Ada hubungan yang serasi antara isi pidato dan formulasinya, sehingga indah didengar. Adanya hubungan yang jelas antara pembeberan masalah dengan fakta dan pendapat atau penilaian pribadi.

2. Pidato yang jelas 
Pembicara harus memilih ungkapan dan susunan kalimat yang tepat dan jelas untuk menghindarkan salah pengertian.

3. Pidato yang hidup 
Untuk menghidupkan sebuah pidato dapat menggunakan sebuah gambar, cerita pendek, dan kejadian-kejadian yang relevan sehingga memancing perhatian pendengar. Pidato yang hidup dan menarik pada umumnya diawali dengan ilustrasi, sesudah itu ditampilkan pengertian-pengertian abstrak atau definisi.

4. Pidato yang memiliki tujuan
Setiap pidato harus memiliki tujuan, yaitu apa yang mau dicapai. Dalam membawakan pidato, tujuan pidato harus sering diulang dengan rumusan yang berbeda. Dalam satu pidato tidak boleh disodorkan terlalu banyak tujuan dan pikiran pokok.

5. Pidato ynag memiliki klimaks
Berusahalah menciptakan titik-titik puncak dalam pidato untuk memperbesar ketegangan dan rasa ingin tahu pendengar. Klimaks itu harus muncul secara organis dari dalam pidato itu sendiri dan bukan karena mengharapkan tepuk tangan dari pendengar. Klimaks yang dirumuskan dan ditampilkan secara tepat akan memberikan bobot pidato kepada pidato yang disampaikan.

6. Pidato yang memiliki pengulangan 
Pengulangan dalam sebuah pidato itu penting karena dapat memperkuat isi pidato dan memperjelas pengertian pendengar. Ini bertujuan agar pokok-pokok pidato tidak cepat dilupakan. Yang perlu diingat pengulangan hanya berisi isi dan pesan, bukan pada rumusan.

7. Pidato yang berisi hal-hal yang mengejutkan
Memunculkan hal-hal yang mengejutkan dalam pidato berarti menciptakan hubungan yang baru dan menarik antara kenyataan-kenyataan yang dalam situasi biasa tidak dapat dilihat. Hal-hal yang mengejutkan itu dapat menimbulkan ketegangan ynag menarik dan rasa ingin tahu yang besar, tetapi tidak dimaksudkan sebagai sensasi.

8. Pidato yang dibatasi
Sebuah pidato harus dibatasi pada satu atau dua soal yang tertentu saja. Pidato yang isinya terlalu luas akan menjadi dangkal. Apabila menurut pengamatan kita para pendengar sudah mulai risau atau bosan, maka pidato harus segera diakhiri.

9. Pidato yang mengandung humor
Humor dalam sebuah pidato itu perlu, hanya saja tidak boleh terlalu banyak sehingga memberikan kesan bahwa pembicara tidak bersungguh-sungguh. Humor itu dapat menghidupkan pidato dan memberikan kesan yang tidak terlupakan pada para pendengar. Humor dapat juga menyegarkan pikiran pendengar, sehingga men-curahkan perhatian yang lebih besar pada pidato yang selanjutnya.


Demikian penjelasan tentang Pengertian pidato dan penjelasan lengkapnya, diharapkan adik-adik atau kalian yang sedang mengerjakan tugas tentang pidato dapat terbantu dengan adanya artikel ini. Jangan lupa kunjungi blog kami di bahasa--indonesia.blogspot.com ya. Ada banyak sekali artikel bermanfaat lainnya yang bisa kalian jadikan referensi belajar. Semoga bermanfaat. Terimakasih.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Pengertian Pidato Bahasa Indonesia dan Penjelasan Lengkapnya